Langsung ke konten utama

Unggulan

Lebih dari separuh hutan bakau China dilindungi secara efektif: resmi




 Lebih dari 55 persen hutan bakau China termasuk dalam kawasan lindung, menjadikannya salah satu dari sedikit negara di dunia dengan peningkatan luas hutan bakau, kata seorang pejabat China, Senin di acara Ramsar yang sedang berlangsung. Pertemuan konvensi di Jenewa.


Pada acara sampingan bernama "Global Mangrove into 2030/2050" yang diadakan selama Pertemuan ke-14 Konferensi Para Pihak yang Menandatangani Konvensi Ramsar tentang Lahan Basah (COP14), lebih dari 100 perwakilan di seluruh dunia meninjau konservasi mangrove global dan bertukar pandangan tentang kondisi saat ini. status mangrove dan perannya dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), serta tantangan dan peluang dalam praktik konservasi mangrove.

Li Chunliang, wakil direktur Administrasi Kehutanan dan Padang Rumput Nasional Tiongkok, mengatakan bahwa berkat upaya berkelanjutan Tiongkok, lebih dari 55 persen hutan bakau negara tersebut telah dimasukkan ke dalam kawasan lindung, sementara perlindungan dan pengelolaan hutan bakau telah diperkuat sesuai dengan undang-undang perlindungan lahan basah China dan undang-undang dan peraturan lainnya.


Kawasan bakau China telah meningkat dari 22.000 hektar (220 km persegi) pada tahun 2001 menjadi 27.000 hektar (270 km persegi) saat ini, menjadi salah satu dari sedikit negara di dunia dengan peningkatan bersih kawasan bakau, katanya.

Keberhasilan China dalam konservasi bakau dipuji oleh para ahli dan pejabat di acara sampingan tersebut.


Stuart Crane, koordinator proyek untuk SDG6 dari Program Lingkungan PBB, mengatakan pada acara sampingan bahwa China telah menunjukkan momentum politik yang nyata terhadap perlindungan ekosistem bakau, yang "sangat positif dan dapat dipelajari oleh banyak negara lain."


Jerker Tamerlane, direktur sains dan kebijakan di Sekretariat Konvensi Ramsar, mengatakan bahwa China telah memberikan contoh yang baik untuk konservasi lahan basah dengan rencana konservasi dan restorasi bakau untuk tahun 2020 hingga 2025, yang "mencakup target yang cukup spesifik, cukup kuantitatif" untuk "menyatukan benar-benar mengadakan banyak upaya di bawah satu payung."

Mangrove, dikenal sebagai "penjaga pantai", "surga bagi burung", dan "habitat ikan dan udang", adalah salah satu ekosistem karbon biru terpenting yang berperan penting dalam memurnikan air laut, mencegah angin dan ombak, menjaga keanekaragaman hayati, dan menyimpan karbon. 











Komentar

Top news